PM Australia Minta Maaf atas Kebijakan Pengambilan Bayi

Written By bopuluh on Rabu, 20 Maret 2013 | 21.26

Perdana Menteri Australia meminta maaf kepada para korban kebijakan adopsi paksa yang diterapkan negara itu antara tahun 1950-an sampai 1970-an.

Puluhan ribu bayi dari ibu usia remaja, sebagian besar belum menikah, diduga diambil paksa oleh negara dan diberikan pada pasangan menikah tanpa anak.

Banyak perempuan korban yang menyatakan mereka dipaksa menyerahkan anak dan meneken surat penyerahan.

Berbicara di depan ratusan korban PM Julia Gillard mengatakan kebijakan ini 'memalukan' dan telah mengakibatkan 'warisan kepedihan'.

"Hari ini, Parlemen ini, atas nama seluruh rakyat Australia, mengambil tanggung jawab dan meminta maaf atas kebijakan dan praktek yang telah memaksa terjadinya pemisahan ibu terhadap bayi mereka yang menciptakan sebuah warisan kepedihan dan derita sepanjang hayat," kata PM Gillard di Gedung Parlemen di ibukota Canberra.

"Kami mengutuk praktek memalukan yang membuat Anda, para ibu, tidak mendapatkan hak mendasar dan tanggung jawab untuk menyayangi dan merawat anak-anak Anda."

Dibius

Menurut perdana menteri perempuan pertama Australia itu karena para perempuan korban pengambilan bayi paksa ini tak diberikan haknya, maka sebenarnya mereka tidak dapat memberikan persetujuan penyerahan bayi secara suka rela.

"Anda diberi jaminan palsu, Anda dipaksa mengalami tekanan dan tindakan brutal dari praktek yang tidak etis, tidak jujur dan dalam banyak kasus ilegal," kata PM Gillard.

Banyak undangan yang duduk mendengarkan pidato ini berurai air mata, tetapi kemudian sambutan perdana menteri juga ditanggapi dengan tepuk tangan.

PM Gillard juga mengumumkan pemerintah Australia akan menyediakan A$5 juta (sekitar Rp50 miliar) dana untuk memperbaiki akses terhadap konsultasi spesialis, upaya pencarian dan perawatan mental bagi para korban kasus ini.

Bulan Februari lalu, sebuah Komite Senat menyerukan dilakukannya permintaan maaf nasional setelah menyelidiki dampak kebijakan ini.

Laporan tersebut didasarkan pada keluhan dari ratusan perempuan.

Sebagian menyebut bahwa mereka terpaksa menyerahkan bayi karena buruknya stigma yang dilekatkan pada perempuan tak menikah yang punya anak saat itu.

Sebagian menyatakan mereka dibius untuk meneken surat penyerahan, sementara sebagian lainnya mengatakan tanda tangan mereka dipalsukan.

Editor :

Egidius Patnistik


Anda sedang membaca artikel tentang

PM Australia Minta Maaf atas Kebijakan Pengambilan Bayi

Dengan url

http://healthyheartofusall.blogspot.com/2013/03/pm-australia-minta-maaf-atas-kebijakan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

PM Australia Minta Maaf atas Kebijakan Pengambilan Bayi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

PM Australia Minta Maaf atas Kebijakan Pengambilan Bayi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger