Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, tengah merencanakan ada tes keperawanan untuk siswi SMA sederajat. Dana tes tersebut akan diajukan untuk APBD 2014.
Menurut Rendra Kresna, Selasa (20/8/2013), dilihat dari nilai-nilai keagamaan, rencana tersebut cukup baik dan positif. "Tapi jika dilihat dari masalah kepribadian seseorang, jelas jadi masalah," jelasnya.
Mengapa akan manjadi masalah? Karena tujuan pendidikan bukan melihat perawan tidaknya. Bukan melihat etnisnya, agamanya, cacat atau tidak. "Tapi tujuan pendidikan secara umum adalah mencerdaskan anak bangsa. Bukan dilihat dari perawan tidaknya, baru bisa mengenyam pendidikan," katanya.
Pemerintah, lembaga pendidikan, kata Rendra, harus sudah fokus pada mencerdaskan anak bangsa. Caranya tidak dengan kebijakan tes keperawanan bagi calon siswa untuk masuk SMA dan sederajat.
"Siswi yang tidak perawan itu adalah korban. Tak bisa sepenuhnya disalahkan. Untuk antisipasi seks bebas dan pengamanan keperawanan bagi siswi, mari kita tanamkan moral keagamaan, kepancasilaan, dan pendidikan karakter lainnya," katanya.
Pendidikan moral pada siswi itu tidak hanya dilakukan di dalam sekolah. Bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah. Namun pendidikan moral, keagamaan dan segala pendidikan yang positif, juga harus dilakukan di luar sekolah. "Orangtua di rumah harus ikut serta menjaga moral putra-putrinya," harapnya.
Editor : Glori K. Wadrianto
Anda sedang membaca artikel tentang
Bupati Malang: Keperawanan Bukan Tujuan Pendidikan
Dengan url
http://healthyheartofusall.blogspot.com/2013/08/bupati-malang-keperawanan-bukan-tujuan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bupati Malang: Keperawanan Bukan Tujuan Pendidikan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bupati Malang: Keperawanan Bukan Tujuan Pendidikan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar